Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat. Kemajuan teknologi tersebut tak luput membawa manfaat yang besar bagi seluruh kehidupan manusia, termasuk penyandang tunanetra. seperti halnya perangkat komputer atau laptop yang saat ini telah menjadi kebutuhan primer bagi mereka yang bekerja. Agar tunanetra dapat mengoperasikannya, diperlukan perangkat lunak pembaca layar yang di-install pada perangkat komputer tersebut. Perangkat lunak itu berfungsi membacakan tampilan pada layar komputer sehingga dikenal dengan sebutan komputer bicara.
Bagi Kawan Pertuni yang aktif dalam organisasi, tentunya menguasai skill mengoperasikan komputer bicara juga wajib dimiliki. Hal ini penting agar setiap tugas administrasi dalam organisasi dapat terselesaikan dengan baik. Nah, agar Kawan Pertuni lebih bersemangat untuk belajar atau memperdalam keterampilan komputer bicaranya, maka simak manfaatnya dalam kehidupan berorganisasi berikut ini!
baca juga: Ini 4 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mulai Pekerjakan Karyawan Tunanetra
1. Membuat Dokumen
Manfaat yang paling sederhana saat Kawan Pertuni bisa menguasai komputer bicara adalah membuat dokumen. Pekerjaan dalam organisasi yang paling sering dilakukan adalah tugas administrasi, seperti membuat surat, laporan atau proposal. Sebagai tunanetra, menguasai keterampilan komputer bicara akan memudahkan KawanPertuni mengerjakan tugas-tugas administrasi tersebut secara mandiri. Tak perlu menunggu orang awas atau staf lain untuk membantu mengetik dokumen yang akan dibuat.
2. Menyimpan Data
Kawan Pertuni, data merupakan suatu hal penting dalam sebuah organisasi. Contohnya adalah data anggota Pertuni, catatan surat menyurat, dokumentasi foto kegiatan dan lain-lain. Untuk mengolah data-data tersebut, akan cukup merepotkan jika dilakukan secara manual—khususnya bagi pengurus organisasi yang menyandang tunanetra. Oleh karena itu, dengan kecanggihan fitur pengolahan dan penyimpanan data pada komputer akan sangat membantu pekerjaan tersebut. Data dapat disimpan dalam bentuk folder arsip dan diberikan judul , sehingga memudahkan saat diperlukan setiap waktu. Ruang penyimpanan data yang dibutuhkan juga jauh lebih kecil bila dibandingkan menyimpan data dalam format kertas cetak tinta. Sangat praktis, kan!
3. Sumber Informasi dan Komunikasi
Di era digital, surat atau informasi tidak harus dikirimkan melalui pos, bisa juga dikirimkan secara elektronik dan real time. Misalnya ketika organisasi di daerah ingin mengirimkan surat elektronik atau data tertentu pada organisasi di tingkat pusat, maka surat dan data digital akan diterima saat itu juga. tentunya ini sangat mudah dan praktis. Dengan dukungan internet, pengiriman surat elektronik atau e-mail, data, undangan dan materi-materi digital lain bisa dilakukan. Bahkan tak hanya itu, internet juga memungkinkan Kawan Pertuni untuk mengakses informasi yang dibutuhkan serta mengikuti rapat online yang saat ini marak dilakukan.
Baca juga: 3 Keuntungan Bisnis Online Dropship, Tunanetra Wajib Coba
4. Pengelolaan Finansial Organisasi
Sebuah organisasi pasti membutuhkan dana operasional untuk tetap berjalan dan menjalankan fungsinya. Banyak cara dilakukan untuk mengumpulkan dana tersebut, mulai dari mengajukan proposal, membuat kerjasama dan membentuk koperasi. Pengurus organisasi tunanetra yang menguasai teknologi komputer bicara, pasti dapat lebih mudah menyusun proposal dan laporan keuangan. Di samping itu, Kawan Pertuni juga bisa memanfaatkan teknologi komputer dan internet untuk menambah peluang penggalangan dana bagi organisasi. Misalnya dengan melakukan penjualan dan promosi produk yang dihasilkan anggota melalui market place atau media sosial. Bisa juga dengan melakukan penggalangan dana secara crowdfunding.
Nah, itu beberapa manfaat penting yang dapat Kawan Pertuni peroleh jika menguasai teknologi komputer bicara, khususnya dalam melaksanakan pekerjaan di organisasi. Dengan demikian, seluruh Kawan Pertuni di daerah dapat semakin memajukan organisasi Pertuni serta memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Mari tingkatkan kualitas SDM pengurus dan anggota Pertuni di daerah!
*Andika Firnanda
Kontributor Bandung
