– Peluncuran Buku “Transition To Employment: Sebuah Referensi untuk Mengembangkan Pasar Kerja yang Inklusif

Pertemuan Koordinator Program Higher Education

Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), bersama International Council Of Education For People With Visual Impairment   (ICEVI) dan The Nippon Foundation (TNF), dengan bangga mempersembahkan   buku “Transition To Employment”; Sebuah buku berisi praktik terbaik pemberdayaan generasi muda tunanetra di tiga negara, Indonesia, Filipina dan Vietnam. Pertuni – Indonesia,  Resources   For The Blind (RBI) The Philipine dan Saomai Computer Center For The Blind Vietnam, telah dipilih oleh ICEVI untuk menuliskan praktik terbaik yang telah dilakukan dalam menyiapkan generasi muda tunanetra memasuki dunia kerja, dan bagaimana pemberi kerja (employer) mengakomodasikan kebutuhan khusus karyawan penyandang tunanetra sehingga mereka dapat berkarya sesuai tugas masing-masing. Soft launching dilaksanakan di Hotel Mercure Simatupang, Jakarta Selatan; Peluncuran   dilakukan oleh Amanda Yulina Putri Rahayu, Pengantar Kerja Ahli Madya, perwakilan Kementerian Tenaga Kerja RI, dengan menyerahkan satu buah buku kepada Sri Sudharsono, Ketua ICEVI Indonesia.

Transisi memasuki dunia kerja telah menjadi salah satu isu penting yang menjadi perhatian banyak pihak secara global,  termasuk mereka yang bekerja di ranah disabilitas. Pelbagai upaya telah dilakukan, untuk memungkinkan para penyandang disabilitas dapat terserap secara lebih maksimal di dunia kerja arus utama. Transition To Employment dapat menjadi salah satu referensi; Buku ini menggambarkan intervensi yang dilakukan, untuk menyiapkan generasi muda tunanetra di tiga negara memasuki dunia kerja, serta contoh-contoh dunia kerja yang membuka diri pada hadirnya karyawan penyandang tunanetra melalui penyediaan aksessibilitas dan akomodasi yang layak (reasonable accomodation).

ICEVI, dengan dukungan TNF, telah sejak tahun 2006 membantu beberapa negara di kawasan Asia Tenggara untuk  mendorong pembangunan pendidikan tinggi yang inklusif, melalui sebuah projek bertajuk “Higher Education”. Projek dimulai di Indonesia selama satu tahun; Selanjutnya diperpanjang dan diperluas secara bertahap, hingga kini menjangkau 7 negara; Indonesia, Filipina, Vietnam, Cambodia, Laos, Myanmar dan Mongolia.

Setelah berjalan selama kurang lebih  delapan tahun, dan di Indonesia bahkan projek ini telah berhasil mendorong terbitnya peraturan Menteri Pendidikan no. 46/2014 tentang Pendidikan Tinggi Inklusif, dan meningkatkan jumlah tunanetra menempuh dan menyelesaikan pendidikan tinggi sebanyak 30 %,  Projek pun mulai memikirkan dukungan kepada  mahasiswa tunanetra dan tunanetra lulusan perguruan tinggi agar mereka dapat terserap di pasar kerja semaksimal mungkin.

Pada tahun 2014, melalui sebuah pertemuan yang diselenggarakan di Manila, ICEVI dan perwakilan tiga negara, Pertuni, RBI dan Saomai Computer Center  bersepakat memulai intervensi untuk menyiapkan tunanetra lulusan perguruan tinggi memasuki dunia kerja, serta mempromosikan pembangunan sistem kerja yang inklusif.

Baca juga: DPP Pertuni Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Regional Koordinator Program Higher Education, 2-4 Agustus 2022

Masing-masing negara melakukannya dengan cara berbeda. Di Indonesia, di antara yang dilakukan, dan yang telah menjadi best practice karena terbukti efektif, adalah “pre employment soft skill training”, yaitu pelatihan membangun soft skill yang diperlukan untuk memasuki dan membangun karir di dunia kerja. Sedangkan RBI, antara lain mengembangkan sistem pembelajaran matematika  dan science  yang accesssible untuk siswa tunanetra, sehingga  fondasi mereka pada bidang tersebut cukup kuat untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan membangun karir di bidang yang memerlukan fondasi kuat tersebut. Di Vietnam, Saomai Computer Center membangun ketersediaan referensi yang accessible untuk tunanetra untuk mendukung pendidikan mereka, serta mempromosikan tunanetra yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi agar dapat diserap di pasar kerja arus utama, antara lain bekerja sama dengan asosiasi pengusaha di Vietnam.

Menyadari efektivitas intervensi yang dilakukan ketiga partnernya, ICEVI kemudian meminta ketiga partner tersebut untuk mendokumentasikannya dalam sebuah buku; Masing-masing best practice ditulis dalam satu bab yang komprehensif. Untuk membuat buku lebih menarik dibaca, referensi ini pun dilengkapi dengan video sebagai suplement, yang menggambarkan bagaimana ketiga lembaga tersebut melakukan intervensi yang dipilih, untuk memperkuat generasi muda tunanetra memasuki dunia kerja.

Di momen saat ICEVI memulai penyelenggaraan pertemuan tatap muka para koordinator projek Higher Education, dan Jakarta dipilih sebagai tempatnya,  jaringan berskala global yang terus mempromosikan peningkatan aksessibilitas dan kualitas tunanetra di sektor pendidikan ini memutuskan untuk melakukan soft launching buku Transition To Employment, sebagai salah satu agenda pertemuan regional yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun. TNF, lembaga donor swasta asal Jepang ini,  yang telah berkomitmen selama 16 tahun mendukung ICEVI mendorong peningkatan akses dan kualitas tunanetra di pendidikan tinggi dan dunia kerja,  mendukung penuh inisiatif penulisan buku Transition    To Employment, hingga diluncurkan di Jakarta pada 3 Agustus 2022.

“Attas nama The Nippon Foundation, saya mengucapkan selamat atas peluncuran buku Transition To Employment. Saya yakin, buku ini akan menjadi referensi di kawasan ini, untuk mendorong lebih banyak tunanetra bekerja di sektor formal”, ungkap Yosuke Ishikawa, Manajer Program Disabilitas The Nippon Foundation dalam sambutannya.

Sementara, M.N.G Mani, CEO ICEVI, menyampaikan bahwa Transition To Employment adalah buku kedua yang diterbitkan oleh ICEVI; Sebelumnya, “Partnership For Change”, sebuah buku yang menjelaskan perjalanan The Nippon Foundation dalam mendukung pemberdayaan tunanetra di Asia Tenggara telah diterbitkan pada tahun 2021. Peluncuran buku pertama ini dilakukan pada konferensi tunanetra tingkat dunia, yang dilaksanakan secara virtual pada bulan Juni 2021.

Baca Juga: Keterlibatan Tunanetra Indonesia dalam World Blindness Summit 2021

“Saya bersyukur, karena dengan adanya buku Transition To Employment, kita telah mendokumentasikan apa yang telah dilakukan selama ini, dalam memberdayakan tunanetra agar lebih siap memasuki dunia kerja”, ungkap Aria Indrawati, Ketua Umum Pertuni.

Membangun sistem kerja inklusif membutuhkan intervensi di dua sisi. Sisi pertama adalah menyiapkan calon tenaga kerja, termasuk tenaga kerja penyandang disabilitas agar dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja di arus utama. Sedangkan sisi kedua adalah membangun pemahaman, kesadaran niat para pemberi kerja, baik sektor pemerintah maupun swasta untuk memenuhi hak para penyandang disabilitas berperan di dunia kerja arus utama. Di Indonesia, langkah afirmasi pun dimandatkan oleh UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas; Yaitu adanya sistem kuota kerja. 2 % untuk sektor Pemerintah, dan 1 % untuk sektor swasta.  Buku Transition To Employment adalah salah satu alat, yang dapat digunakan untuk membantu para pemberi kerja memiliki pemahaman yang benar tentang potensi dan kemampuan tenaga kerja penyandang tunanetra.  Versi elektronik buku ini dapat diunduh di website ICEVI www.icevi.org.

*Aria Indrawati

Bagikan ke yang lain

About Author

Leave Comment

Back to top