– Wajib Coba, Ini 4 Kiat Dalam Upaya Sosialisasi Isu Tunanetra!

seorang laki-laki sedang menggunakan toa pengeras suara

Upaya sosialisasi isu disabilitas, khususnya tunanetra merupakan jalan untuk memantik perhatian khalayak dengan keberadaan penyandang disabilitas. Hal yang mesti dibangun adalah, kesadaran bahwa keberadaan penyandang disabilitas ialah bagian dari keberagaman kemampuan yang dimiliki manusia, dan merupakan hasil interaksi atas keadaan lingkungan yang belum aksesibel bagi mereka. Inilah alasan mengapa perspektif tentang disabilitas sangat perlu ditanamkan pada masyarakat.

Sosialisasi isu tunanetra harus lebih gencar dilakukan. Anak-anak muda harus menjadi motor dalam gerakan ini. Sebab, generasi muda dengan pola pikir yang segar dan kreatif dapat memberikan sumbangsih untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif. Lantas, seperti apakah upaya-upaya kreatif yang bisa dilakukan untuk melakukan sosialisasi isu tunanetra? Baca uraiannya di bawah ini ya!

Baca juga: 5 Gebrakan dalam Meningkatkan Eksistensi Anak Muda Tunanetra

1. Menulis Opini dan Argumentasi di Media Cetak/Online

Kamu tentu tahu, bahwa saat ini banyak media massa yang memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan opininya melalui tulisan. Bahkan, ada sebuah rubric atau platform khusus untuk menampung karya-karya tulis dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, aktivis, pekerja, dan sebagainya. Manfaatkanlah hal tersebut sebagai upaya sosialisasi isu tunanetra.

Selain media-media mainstream, masih ada wadah yang dapat menjanjikan tersalurkannya gagasan soal perspektif disabilitas. Kamu bisa memanfaatkan keberadaan media-media social seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Blog dan sebagainya. Selain itu, menjadi contributor di situs-situs yang menerima tulisan lepas juga bisa mewadahimu dalam memasyarakatkan isu tunanetra. Beberapa di antaranya adalah mojok.co, voxpop.id, geotimes.co.id, dan susahtidur.net. Tentu masing-masing dari mereka mempunyai ciri khasnya tersendiri.

2. Membuat Event Kemasyarakatan

Tunanetra muda yang kreatif perlu menginisiasi sebuah acara yang di dalamnya bertujuan untuk mengkampanyekan isu disabilitas. Kegiatan ini bisa kamu lakukan melalui komunitas atau organisasi penyandang disabilitas tempatmu bernaung. Seperti halnya kegiatan perayaan ulang tahun Pertuni ke 50 pada 2016 lalu. Sebagai organisasi penyandang tunanetra tingkat nasional, peringatan ulang tahun Pertuni tersebut dilaksanakan dengan cukup meriah. Mulai dari adanya parade tongkat putih dari berbagai kota di Indonesia menuju Jakarta, kemudian kegiatan donor darah, pertunjukan musik dan lain-lain. Tentunya tujuan dari event Pertuni itu adalah memberikan sumbangsih dari tunanetra sekaligus menarik perhatian masyarakat.

3. Berkolaborasi Dengan Pihak Lain

Upaya dalam mensosialisasikan isu tunanetra juga bisa kamu lakukan dengan cara berkolaborasi. Bekerja sama dengan pihak lain, baik yang bergerak di isu penyandang disabilitas maupun di bidang lainnya, tetap akan memberikan manfaat. Misalnya melatih kemampuan komunikasi, koordinasi, kerja tim, negosiasi dan manajeman. Ada banyak program dan kegiatan kolaborasi yang bisa diselenggarakan antara dua pihak yang berkolaborasi. Kamu bisa mengadakan diskusi dengan lembaga kemahasiswaan, mengadakan pelatihan bagi tunanetra bersama komunitas yang bergerak di bidang tertentu seperti literasi, pola asuh anak, bantuan hukum, softskill, dan sebagainya.

4. Melakukan Hal-Hal Baru

Banyak cara baru dan kreatif yang mungkin belum pernah atau jarang dilakukan untuk memasyarakatkan isu tunanetra. Salah satunya, kamu bisa menjadi stand up comedian. Seorang tunanetra bernama Jaka Ahmad atau akrab disapa Blindman Jack, dapat menjadi teladan buat kamu yang ingin  melakukan advokasi tentang isu penyandang disabilitas dengan cara yang lebih menyenangkan. Gunakan media-media seperti Youtube dan Instagram sebagai awal mula menjajal kemampuanmu sebagai komika, ya!

Baca juga: Dari Organisasi sampai Stand Up Commedy, Sepak Terjang Jaka Ahmad dalam Advokasi Isu Disabilitas

Cara-cara kreatif tak jarang juga bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang memperhatikan para penyandang disabilitas. Misalnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang digital marketing, menginisiasi kegiatan nonton film bareng antara tunanetra dan orang non-tunanetra yang bertindak sebagai pembisik. Tujuan dari kegiatan yang diberikan nama “Bioskop Bisik” tersebut awalnya adalah supaya tunanetra dapat menikmati film secara utuh dengan bantuan deskripsi adegan tanpa dialog dari relawan pembisik. Namun, kegiatan ini menjadi sebuah trend yang membuat banyak pihak menggelar acara serupa. Tentunya ini membuat masyarakat semakin menyadari keberadaan dan kebutuhan tunanetra.

Itulah beberapa hal kreatif yang dapat dilakukan generasi muda tunanetra dalam mensosialisasikan isu tunanetra. diperlukan usaha dan pola-pola yang dapat menarik perhatian masyarakat, sehingga masyarakat bisa melirik pada kemampuan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas– khususnya tunanetra, bukan pada kondisi yang dialaminya. Mari berkreasi dan aktif dalam upaya sosialisasi isu tunanetra di Indonesia!

*Ismail Naharuddin

Kontributor Makassar

Bagikan ke yang lain

About Author

Leave Comment

Back to top